Berbicara pada pertemuan keamanan, Senin (12/9), kepala Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev mengatakan bahwa Washington telah memasok Kyiv dengan intelijen penting untuk menentukan target penembakan di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhia.
Dia mengklaim bahwa serangan di dekat pabrik dilakukan dengan menggunakan senjata yang dipasok NATO, sementara Washington memasok pasukan Ukraina dengan target.
Ia kemudian mencatat bahwa serangan lanjutan terhadap ZNPP dapat menyebabkan bencana nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Konsekuensi dari provokasi ini bisa menjadi bencana besar tidak hanya bagi sebagian besar penduduk Ukraina dan Rusia tetapi juga untuk Eropa, dan dalam hal skala mereka, mereka dapat melampaui tragedi yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl dan Fukushima," kata Patrushev, seperti dikutip dari
RT.Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu, pasukan Kyiv telah melakukan total 26 serangan terpisah terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir, serta kota terdekat Energodar, terhitung sejak 1 September yang berakibat pada hilangnya pasokan listrik di daerah tersebut.
Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, ZNPP telah dikendalikan oleh pasukan Rusia sejak Maret, tetapi terus dioperasikan oleh staf Ukraina. Fasilitas tersebut telah mengalami beberapa serangan rudal dan artileri dalam beberapa pekan terakhir.
Moskow dan Kyiv saling menyalahkan satu sama lain atas serangan itu.
BERITA TERKAIT: