Hal ini dilakukan sesuai arahan langsung dari Presiden China Xi Jinping yang memerintahkan upaya penyelamatan habis-habisan untuk meminimalkan korban, menekankan bahwa menyelamatkan nyawa harus dilakukan sebagai tugas utama.
Xi membuat instruksi setelah gempa melanda Kabupaten Luding pada Senin siang sekitar pukul 12:52 waktu setempat. Hingga Senin malam sudah lebih dari 30 orang tewas dalam bencana tersebut.
Dalam pesannya Xi menekankan perlunya upaya memperkuat pemantauan gempa demi mencegah bencana sekunder dan meningkatkan upaya untuk merelokasi orang-orang yang terkena dampak.
"Kementerian Manajemen Darurat (MEM) dan departemen terkait lainnya harus mengirim kelompok kerja ke Sichuan untuk memandu pekerjaan bantuan gempa," kta Xi, seperti dikutip dari
Xinhua, Selasa (6/9).
"Tentara Pembebasan Rakyat dan Angkatan Polisi Bersenjata Rakyat harus secara aktif membantu pihak berwenang setempat dalam pekerjaan penyelamatan dan bantuan darurat," lanjutnya, menuntut pasukanya untuk memastikan keselamatan nyawa dan harta benda masyarakat.
Prefektur Otonomi Tibet Ganzi telah mengirimkan 635 orang pasukan penyelamat yang terdiri dari polisi bersenjata, petugas pemadam kebakaran, pekerja medis, profesional komunikasi, teknisi listrik, dan profesional transportasi untuk melakukan pekerjaan penyelamatan.
Lebih dari 30 orang tewas dalam gempa berkekuatan 6,8 yang mengguncang Kabupaten Luding di provinsi Sichuan, China Barat Daya pada Senin. Ratusan lainnya luka-luka dan sebagian masih terjebak di antara puing.
Pasokan bantuan, termasuk sekitar 3.000 tenda dan 10.000 tempat tidur lipat, dialokasikan ke daerah Luding, tempat pusat gempa berada.
Pada Selasa (6/9) laporan terbaru menyebutkan, korban bertambah menjadi 65 tewas dan 200 lainnya masih dinyatakan hilang.
BERITA TERKAIT: