“Saya tunduk pada seorang negarawan besar. Jerman berterima kasih kepadanya atas kontribusinya yang menentukan bagi persatuan Jerman," kata Steinmeier kepada Virganskaya, seperti dikutip dari
RT, Rabu (31/8).
Dia juga berterima kasih kepada Gorbachev atas keberaniannya menjembatani Timur dan Barat dan mencatat peran visinya dalam proses ini.
Steinmeier melanjutkan dengan mengklaim bahwa Gorbachev telah menderita di tahun-tahun terakhir, bukan saja karena sakitnya, melainkan karena mimpinya tampak semakin menjauh, mengutip langkah Rusia menginvasi Ukraina
“Hari ini mimpi itu berada di reruntuhan, dihancurkan melalui serangan brutal Rusia di Ukraina," kata Steinmeier.
Gorbachev meninggal dunia pada Selasa (30/8) di usia 91 tahun, setelah mengalami sakit yang panjang.
Irina Virganskaya adalah puteri satu-satunya dari pernikahannya dengan Raisa yang telah lebih dulu meninggal dunia pada 1999.
Gorbachev menjabat sebagai sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet dari 1985 hingga 1990, kemudian menjadi presiden pertama sekaligus terakhir Uni Soviet.
Dia mengundurkan diri setelah negara itu bubar pada akhir 1991.
Sebagai pemimpin Uni Soviet, Gorbachev memprakarsai reformasi besar-besaran, yang dikenal sebagai perestroika, yang bertujuan untuk meliberalisasi ekonomi dan kehidupan publik.
Di bawah pemerintahannya Tembok Berlin runtuh dan Perang Dingin berakhir, di mana ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1990.
BERITA TERKAIT: