Ia menyebut Gorbachev sebagai pembaru dan seorang negarawan yang berani.
"Kami tidak akan melupakan bahwa perestroika memungkinkan upaya menegakkan demokrasi dapat dilakukan di Rusia, dan bahwa demokrasi dan kebebasan menjadi mungkin di Eropa. Jerman dapat bersatu kembali dan tirai besi menghilang," kata Scholz, seperti dikutip dari
AFP.Dia menambahkan bahwa berkat Gorbachev, gerakan demokrasi telah berjaya di Eropa Tengah dan Timur pada akhir 1980-an.
Gorbachev meninggal dunia pada Selasa (30/8) di usia 91 tahun, setelah mengalami sakit yang panjang.
Ia menjabat sebagai sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet dari 1985 hingga 1990, kemudian menjadi presiden pertama sekaligus terakhir Uni Soviet.
I dikenal karena berhasil mengakhiri Perang Dingin tetapi gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet.
Scholz juga mencatat bahwa kematiannya terjadi pada saat demokrasi di Rusia mengalami kegagalan, ketika Presiden Vladimir Putin mengobarkan perang yang mengerikan melawan negara tetangganya Ukraina dan menggali parit baru di Eropa.
BERITA TERKAIT: