Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demi Akses ke Program Penelitian Ilmiah, Inggris Dorong Penyelesaian Konflik Pasca-Brexit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 17 Agustus 2022, 10:31 WIB
Demi Akses ke Program Penelitian Ilmiah, Inggris Dorong Penyelesaian Konflik Pasca-Brexit
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss/Net
rmol news logo Inggris berusaha menyelesaikan perselisihan pasca-Brexit demi bisa memperoleh izin akses ke program penelitian ilmiah Uni Eropa (UE).

Berdasarkan perjanjian dagang yang disepakati pada akhir 2020, Inggris melakukan negosiasi untuk akses ke berbagai penelitian sains dan inovasi UE, termasuk program Horizon senilai 97 miliar dolar AS.

UE dan Inggris juga sepakat bekerja sama di bidang penelitian yang saling menguntungkan ini. Namun hubungan keduanya memburuk pasca-Brexit, mendorong Brussels untuk menolak akses Inggris dan meluncurkan proses hukum.

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan UE telah melanggar kesepakatan dan berulang kali berusaha mempolitisasi kerjasama ilmiah dengan menolak untuk menyelesaikan akses ke program-program penting tersebut.

"Kami tidak bisa membiarkan ini berlanjut. Itulah sebabnya Inggris sekarang meluncurkan konsultasi formal dan akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi komunitas ilmiah," kata Truss pada Rabu (17/8), seperti dikutip Reuters.

Jurubicara Komisi Eropa, Daniel Ferrie, mengatakan UE mengakui prospek kentungan dari kerjasama tersebut. Tetapi akibat permasalahan politik, terdapat kesulitan serius dalam implementasi perjanjian perdagangan dan kerjasama dengan Inggris.

"Perjanjian perdagangan dan kerjasama tidak memberikan kewajiban khusus bagi UE untuk mengaitkan Inggris dengan program serikat pada saat ini, atau tenggat waktu yang tepat untuk melakukannya," jelas Ferrie.

UE meluncurkan proses hukum terhadap Inggris pada Juni setelah London menerbitkan UU baru untuk mengesampingkan beberapa aturan pasca-Brexit di Irlandia Utara. Hal ini juga yang memicu keraguan UE untuk melanjutkan kerjasama dalam program Horizon Eropa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA