Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa China terus memantau situasi di Sri Lanka.
"Sebagai sahabat dan juga tetangga, Tiongkok dengan tulus berharap situasi di Sri Lanka kembali pulih. Semua sektor bisa bertindak cepat demi kepentingan mendasar negara dan rakyatnya, dan bekerja sama untuk mewujudkan stabilitas sosial, pemulihan ekonomi, dan peningkatan mata pencaharian sedini mungkin," katanya, seperti dikutip dari
CGTN, Senin (11/7).
Setelah berbulan-bulan dilanda frustrasi akibat krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, istana kepresidenan Sri Lanka di ibu kota Kolombo diserbu pendemo pada Sabtu (9/7).
Rajapaksa yang terkepung dam diusir dari kediamannya, akhirnya menyatakan mundur. Ia akan secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya 13 Juli.
Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terparah. Rajapaksa dituduh gagal mengelola perekonomian Sri Lanka.
China sejauh ini telah memberikan bantuan kemanusiaan darurat ke Sri Lanka dalam beberapa bulan terakhir, dan akan terus memberikan dukungan dan bantuan untuk pemulihan ekonomi negara itu.
BERITA TERKAIT: