Kementerian Luar Negeri Prancis pada Jumat (17/6) menyatakan, bantuan tersebut bertujuan untuk melunakkan dampak bencana dari invasi Rusia pada ketahanan pangan Ukraina. Pengiriman termasuk benih untuk bit, wortel, kubis dan tomat, seperti dilaporkan
AFP.
Blokade angkatan laut Rusia di pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah menghentikan pengiriman biji-bijian dari eksportir gandum dan jagung terbesar keempat di dunia, meningkatkan momok kekurangan dan kelaparan di negara-negara berpenghasilan rendah.
Pemerintah Ukraina mengatakan 20 hingga 25 juta ton saat ini diblokir dan bisa mulai membusuk jika tidak segera dikirim.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Prancis membantu mengangkut gandum Ukraina dengan truk melalui Rumania.
Upaya pengiriman biji-bijian Ukraina ini telah dinegosiasikan oleh Rusia dan Turki, di mana Ankara sepakat untuk membangun koridor yang aman dan Moskow bersedia menyiapkan 'perjalanan yang aman' agar biji-bijian tersebut bisa meninggalkan pelabuhan utama Ukraina tanpa harus melewati ranjau yang disebar Ukraina.
PBB telah memperingatkan kekhawatiran datangnya "badai kelaparan", terutama di negara-negara Afrika yang mengimpor lebih dari setengah gandum mereka dari Ukraina atau Rusia, yang juga merupakan produsen utama.
BERITA TERKAIT: