Makin Mesra di Tengah Krisis Hubungan dengan Barat, Rusia-China Buka Jembatan Penghubung Dua Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 11 Juni 2022, 08:48 WIB
Makin Mesra di Tengah Krisis Hubungan dengan Barat, Rusia-China Buka Jembatan Penghubung Dua Negara
Jembatan yang menghubungkan kota Blagoveshchensk di Rusia dan kota Heihe di Tiongkok selama upacara peresmiannya pada 10 Juni 2022/Net
rmol news logo Di tengah krisis hubungannya dengan Barat akibat konflik Ukraina, Rusia justru semakin mesra dengan China.

Kedua negara meresmikan proyek terbaru mereka berupa jembatan jalan pertama yang menghubungkan lalu lintas barang antara kedua negara,  pada Jumat (10/6) waktu setempat.

Pembangunan penyeberangan sepanjang 1.080 meter antara kota Blagoveshchensk Rusia dan Heihe China di seberang Sungai Amur dimulai pada akhir 2016, di kedua sisi secara bersamaan. Total investasi berjumlah 19 miliar rubel (325,4 juta dolar AS), 14 miliar (240 juta dolar AS) di antaranya disumbangkan oleh Rusia.

Pembukaan jembatan tersebut semula direncanakan pada November 2020,  namun ditunda karena pandemi Covid.

Karena aturan ketat Covid masih berlaku di China, untuk saat ini hanya kendaraan truk yang diizinkan melintasi perbatasan.

“Di dunia yang terfragmentasi saat ini, jembatan Blagoveshchensk-Heihe antara Rusia dan China memiliki makna simbolis khusus. Ini akan menjadi garis persahabatan lain yang menghubungkan rakyat Rusia dan China, ” kata Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Trutnev saat upacara peluncuran, seperti dikutip dari RT.

Wakil Perdana Menteri China, Hu Chunhua juga berbicara tentang makna simbolis dari acara tersebut.

"Karena hubungan itu, China akan dapat menyediakan layanan logistik yang lebih baik dan bahwa penyeberangan itu akan menjadi jembatan persahabatan dan kerja sama," katanya.

Pada  Jumat, delapan truk pertama Rusia tujuan China dari armada Layanan Helium Gazprom, yang ditenagai oleh gas alam cair, melintasi jembatan melalui pos pemeriksaan Kani-Kurgan-Heihe. Dari pihak China, delapan truk dengan ban mobil dan komponen peralatan listrik berangkat ke Rusia.

"Saya yakin pembukaan jembatan akan mengurangi biaya dan persyaratan transportasi barang dalam perdagangan luar negeri ," kata Vitaly Savelyev, kepala Kementerian Transportasi Rusia.

Dia menambahkan, penyeberangan baru akan memungkinkan perputaran kargo antara kedua negara mencapai hingga 1 juta ton per tahun.

Untuk saat ini, tarif rata-rata untuk bepergian melalui jembatan untuk satu mobil adalah 8.700 rubel (sekitar 150 dolar AS), tetapi ketika biaya konstruksi telah diperoleh kembali, tarif akan dikurangi, pejabat Rusia mengungkapkan.

Gagasan tentang "perbatasan persahabatan" antara Blagoveshchensk dan Heihe sudah ada sejak akhir 1980-an. Kesepakatan pertama yang dilaporkan antara kedua kota itu dibuat pada September 1987, ketika pengiriman semangka diperdagangkan untuk pupuk Soviet.

Pada tahun 1995, Rusia dan China menandatangani perjanjian untuk bersama-sama membangun jembatan melintasi Sungai Amur. Pada 2015, kedua pihak mengubah perjanjian dengan menandatangani protokol bahwa pemerintah Wilayah Amur dan Provinsi Heilongjiang akan berbagi biaya pembangunan jembatan dan mendirikan usaha patungan Rusia-China. Ini dilakukan untuk membantu melestarikan dan mengembangkan ikatan sejarah etnis, keluarga, budaya, kemanusiaan dan ekonomi antara warga Rusia dan China .

Sejak peluncuran operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia dan juga mengkritik Beijing karena menolak untuk mengutuk tindakan Moskow dan untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan tetangganya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA