Tersangka bernama Nicholas Roske kedapatan memiliki pistol dan senjata lain di tasnya. Saat ditangkap Roske mengatakan kepada polisi bahwa dia marah atas putusan aborsi yang tertunda dan penembakan sekolah baru-baru ini di Uvalde, Texas.
Roske terlihat di luar rumah Kavanaugh di Chevy Chase sekitar pukul 01:00 pada Rabu (8/6) oleh dua Marshals AS yang menjaga properti itu.
Menurut pernyataan tertulis Agen Khusus FBI Ian Montijo, tersangka menelepon 911 dan memberi tahu petugas operator bahwa dia yakin ingin bunuh diri. Ia telah melakukan perjalanan dari California untuk "memberi hidupnya tujuan" dengan membunuh Kavanaugh.
Pria berusia 26 tahun itu ditangkap tanpa perlawanan sekitar pukul 01:50 oleh polisi setempat, saat dia masih berbicara di telepon. Polisi menemukan di tangannya sebuah pistol Glock 17 dengan dua magasin yang dimuat, semprotan merica, ikatan ritsleting, dan alat-alat seperti linggis, palu, dan obeng.
"Dia kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dirinya kesal dengan bocornya rancangan keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini mengenai hak untuk aborsi, serta penembakan sekolah baru-baru ini di Uvalde, Texas," kata Mojito, seperti dikutip dari AFP, Kamis (9/6).
"Dia percaya bahwa Kavanaugh akan berpihak pada keputusan Amandemen Kedua yang akan melonggarkan undang-undang kontrol senjata," katanya.
“Roske menyatakan bahwa dia mulai berpikir tentang bagaimana memberikan hidupnya tujuan dan memutuskan bahwa dia akan membunuh Hakim Agung setelah menemukan alamat Hakim Wilayah Montgomery di Internet. Roske lebih lanjut menunjukkan bahwa dia telah membeli pistol Glock dan barang-barang lainnya untuk tujuan membobol kediaman Hakim dan membunuh Hakim serta dirinya sendiri,†lanjut pernyataan tertulis Montijo.
Sebelumnya sebuah kelompok aktivis Demokrat telah memposting alamat para hakim Mahkamah Agung yang cenderung konservatif secara online pada awal Mei, setelah Politico menerbitkan bocoran draf keputusan yang dapat membatalkan preseden Roe v. Wade 1973 yang menetapkan aborsi sebagai hak konstitusional.
Pendukung aborsi yang marah pada awalnya memprotes pengadilan, dan kemudian rumah pribadi hakim.
Kavanaugh adalah yang kedua dari tiga hakim yang dinominasikan oleh pendahulu Biden, Donald Trump, selama masa jabatannya.
Demokrat mencoba menggagalkan konfirmasinya pada 2018 dengan menuduhnya melakukan penyimpangan seksual ketika dia masih di sekolah menengah, yang tidak dapat mereka buktikan.
BERITA TERKAIT: