Sekjen PBB Antonio Guterres dalam koenferensi pers Rabu (1/5) memperingatkan bahwa perang di Ukraina telah membantu memicu krisis pangan global, yang jika tidak segera dikendalikan, dapat berlangsung bertahun-tahun.
Krisis pangan yang saat ini terjadi tidak mungkin bisa diselesaikan tanpa produk pertanian dari Rusia dan Ukraina, menurutnya. Maka, perwakilan PBB sedang merundingkan ekspor gandum dari Ukraina serta makanan dan pupuk dari Rusia.
Sebelumnya, Perwakilan Tetap AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan negara itu siap memberikan surat jaminan kepada perusahaan pengekspor dan penjamin untuk pasokan gabah dari Rusia.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Uni Eropa dan Turki akan bekerja sama untuk membuka blokir ekspor 20 juta ton gandum Ukraina. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ini di sela-sela KTT Luar Biasa UE di Brussels.
Presiden Prancis menilai positif pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Turki Recep Erdogan dalam konteks membuka blokir ekspor gandum dari pihak Ukraina.
Invasi Moskow ke Ukraina dan sanksi ekonomi internasional terhadap Rusia telah mengganggu pasokan pupuk, gandum, dan komoditas lain dari kedua negara, mendorong harga pangan dan bahan bakar, terutama di negara berkembang. Bersama-sama negara-negara yang bertikai menghasilkan 30 persen gandum dunia.
BERITA TERKAIT: