Dalam pernyatannya, Gallagher mengklaim bahwa 'serbuan AS' untuk mempersenjatai Ukraina telah menghabiskan persediaan senjata selama bertahun-tahun, menghambat kemampuan Washington untuk secara bersamaan mempersenjatai Taiwan melawan potensi konflik dengan China.
“Kami kehabisan stok kami,†kata Gallagher, yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata DPR kepada Fox News, seperti dikutip dari
AFP, Senin (9/5).
“Kami terus mencoba membantu Ukraina agar menang, di saat bersamaan kami mencoba untuk membantu Taiwan dari agresi dari Partai Komunis China," katanya.
“Mereka akan membutuhkan akses ke beberapa sistem senjata yang sama, dan kami tidak memiliki persediaan saat ini untuk mengisi kembali apa yang telah kami habiskan di Ukraina,†lanjut Gallagher.
AS sejauh ini telah memberi bantuan militer hampir 4 miliar dolar AS ke Kiev, dan Presiden Joe Biden saat ini mendesak Kongres untuk meloloskan paket bantuan Ukraina senilai 33 miliar dolar AS, 20 miliar AS di antaranya akan mendanai senjata dan dukungan militer lainnya untuk Kiev.
Selain itu, Biden diharapkan menandatangani Lend-Lease Act of 2022 pada hari Senin, menghidupkan kembali undang-undang era Perang Dunia II untuk memungkinkan AS mengekspor senjata dalam jumlah tak terbatas ke Ukraina.
BERITA TERKAIT: