Pengamat: Embargo Minyak Hanya Akan Meningkatkan Pendapatan Moskow

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 09 Mei 2022, 06:59 WIB
Pengamat: Embargo Minyak Hanya Akan Meningkatkan Pendapatan Moskow
Ilustrasi/Net
rmol news logo Gagasan bahwa Rusia akan melemah dengan embargo minyak yang diusulkan Uni Eropa, dikecilkan oleh Norbert Rucker, Kepala Ekonomi dan Riset di manajer kekayaan Swiss Julius Baer.

Diungkapkan Rucker dalam wawancaranya dengan dengan outlet berita Swiss 20 Minuten, bahwa larangan impor minyak mentah Rusia hanya akan meningkatkan pendapatan minyak Moskow.

"Dampak larangan terhadap Rusia dapat diperdebatkan,” kata analis, menambahkan bahwa UE dapat memiliki alternatif yang lebih baik untuk melemahkan Rusia, seperti tarif hukuman.

Awal pekan ini, Uni Eropa meluncurkan rencana untuk melarang impor minyak Rusia untuk 27 negara anggotanya.

Tindakan itu, yang akan memukul keuangan nasional Rusia, datang sebagai bagian dari kampanye sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diluncurkan oleh Barat terhadap Moskow atas operasi militernya di Ukraina.

“Pertanyaan besarnya sekarang adalah apakah Barat menekan China dan India; maka embargo akan memiliki efek yang jauh lebih besar,” kata Rucker, seraya menambahkan bahwa langkah seperti itu akan mempersulit Rusia yang kaya energi untuk menemukan pembeli minyak mentahnya di seluruh dunia.

Menurutnya, larangan tersebut diperkirakan akan semakin meningkatkan harga minyak mentah global, yang melonjak menjadi 120 dolar per barel pada satu titik di bulan Maret, membantu Rusia yang terkena sanksi untuk meningkatkan pendapatan minyaknya.

“Embargo itu hanya mempengaruhi Swiss secara tidak langsung,” kata Rucker, seraya menambahkan bahwa negara itu mendapatkan sebagian besar minyaknya dari kilang-kilang Eropa yang telah mendukung peralihan ke alternatif.

“Namun, pertumbuhan lebih lanjut dalam harga minyak karena embargo juga akan terasa di Swiss,” demikian Rucker. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA