Khawatir Ledakan Transnistria sebagai Peluasan Agresi Rusia, Prancis Janji Dukung Moldova Hadapi Kemungkinan Destabilisasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 27 April 2022, 08:33 WIB
Khawatir Ledakan Transnistria sebagai Peluasan Agresi Rusia, Prancis Janji Dukung Moldova Hadapi Kemungkinan Destabilisasi
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian/Net
rmol news logo Perang di Ukraina bisa saja meluas hingga ke Moldova, menyusul serangkaian ledakan di wilayah separatis, Transnistria, yang didukung Rusia, baru-baru ini. Terkait hal itu, Prancis menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh integritas teritorial Moldova.

"Prancis akan mendukung penuh untuk stabilitas, kedaulatan, dan integritas teritorial Moldova dalam menghadapi risiko destabilisasi yang mungkin terjadi," ujar Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada Menteri Luar Negeri Moldova Nicu Popescu France.

Ketegangan yang meningkat di Transnistria juga menjadi fokus utama Presiden Moldova Maia Sandu. Layanan pers kepresidenan mengatakan Sandu akan melakukan pertemuan segera dengan Dewan Keamanan Moldova.

"Sandu akan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Tertinggi atas insiden baru-baru ini di wilayah Transnitrian," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.

Sandu memperingatkan bahwa ledakan itu adalah upaya untuk meningkatkan ketegangan. Ia menuduh itu dilakukan oleh pihak yang pro-perang di dalam wilayah yang memisahkan diri tersebut.

Kementerian pertahanan Ukraina menyebut peristiwa itu sebagai “provokasi yang direncanakan oleh dinas khusus Rusia.”

Dua ledakan menghancurkan antena radio di pemukiman Mayak di Transnistria pada Selasa pagi (26/4). Sehari sebelumnya, gedung Kementerian Keamanan Negara Transnistria diserang dengan granat genggam.

Tak satu pun dari insiden tersebut menimbulkan korban jiwa, tetapi dikhawatirkan itu adalah peluasan dari agreasi Rusia.

Pada Maret lalu, lembaga negara Transnistria menerima beberapa pesan anonim tentang bom yang ditanam di sekolah, fasilitas medis, dan pusat perbelanjaan.

Transnistria, juga disebut Transdniestria adalah sebuah wilayah yang memisahkan diri dari Moldova. Transnistria terletak di antara Moldova dan Ukraina di Eropa Timur.

Meskipun diakui secara internasional sebagai bagian dari Moldova, wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia ini telah berada di bawah kendali otoritas separatis sejak 1992, setelah runtuhnya Uni Soviet.

Tidak ada negara, termasuk Rusia, yang mengakui wilayah tersebut sebagai wilayah yang merdeka, tetapi otoritas Moldova tidak memiliki kendali atas wilayah tersebut, yang fungsinya mirip dengan negara terpisah.

Rusia memiliki sekitar 1.500 tentara di Transnistria, yang disebut Moskow sebagai pasukan “penjaga perdamaian”. Hal yang dikhawatirkan Ukraina bahwa pasukan itu dapat digunakan untuk menyerang Ukraina dari barat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA