Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyampaikan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres merasa perlu untuk segera membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional. Situasi di Ukraina semakin memburuk, mendorong perlunya langkah segera untuk menghentikan perang.
Ukraina dan Rusia adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mestinya menjadi pendukung kuat Organisasi ini, menjurut Dujarric, seeprti dikutip dari AFP.
Guterres akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan juga akan diterima oleh Presiden Vladimir Putin pada 26 April. Kemudian pada 28 April Guterres akan diterima oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga telah menginformasikan pertemuan tersebut kepada kantor berita negara RIA Novosti, Jumat malam (22/4).
Pengumuman kunjungan Guterres muncul sehari setelah Sekjen PBB menyerukan agar pertempuran dihentikan setidaknya selama empat hari untuk menghormati orang-orang yang merayakan Paskah, serta memberi kesempatan untuk bantuan kemanusiaan. sejauh ini jalur bantuan kemanusiaan serta evakuasi sering terkendala karena situasi yang rawan penembakan.
Wakil duta besar pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan dia sangat skeptis tentang gagasan gencatan senjata saat Paskah. Ia menyinggung bagaimana Ukraina sering melanggar janji gencatan senjata merujuk pada pertempuran di Donbas.
BERITA TERKAIT: