Jika pemblokiran itu dimaksudkan untuk menjatuhkan Rusia, itu tidak akan berarti apa-apa. Sebaliknya, justru membuat Eropa rugi besar dan berarti 'hara-kiri'.
"Kami tidak dapat melakukan hara-kiri dengan harapan menyakiti Rusia," katanya dalam debat bersama tandingannya, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu malam (20/4), seperti dikutip dari
AFP.
Le Pen dengan tegas menyatakan ia mendukung sanksi untuk Rusia, tetapi menetang sanksi yang menyasar minyak dan gas Rusia.
"Satu-satunya sanksi yang saya tidak setuju adalah pemblokiran impor minyak dan gas Rusia. Mengapa saya tidak setuju? Karena pada kenyataannya itu tidak akan merugikan Rusia dan akan sangat merugikan rakyat kita," jelasnya.
Penentangan Le Pen tentang gas Rusia telah beberapa kali disampaikan dalam setiap wawancaranya dengan media.
Penentangan ini semakin menguatkan dugaan bahwa Le Pen merupakan orang dekat Putin. Kedekatan itu juga disinggung oleh Macron dalam debat calon presiden malam itu.
Macron mengkritik pemimpin partai sayap kanan National Rally itu karena berada dalam "cengkeraman Rusia" atas pinjaman yang belum dibayar yang dia terima dari bank Rusia.
“Faktanya, Anda berada dalam cengkeraman Rusia,†kata Macron kepada Le Pen, merujuk pinjaman yang diterima partai Le Pen dari bank Rusia pada tahun 2014, seperti dikutip
AFP, Kamis (21/4).
Terlepas dari komentar Macron selama debat, Le Pen terlihat berusaha menjauhkan diri dari Kremlin, mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan mengatakan bahwa dia mendukung sebagian besar sanksi yang dijatuhkan Prancis kecuali tentang minyak dan gas.
BERITA TERKAIT: