"Rusia telah bertahan dari tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Situasinya stabil, nilai tukar rubel telah kembali ke level paruh pertama Februari," kata Putin, menambahkan bahwa permintaa ritel pun kembali berjalab normal dan terjadi keseimbangan pembayaran yang kuat.
Soal inflasi, Putin mengatakan situasinya pun mulai stabil. Surplus dari neraca pembayaran bahkan mencapai titik tertinggi.
"Stabilitas keuangan jangka panjang Rusia baik di tingkat federal maupun regional harus tetap menjadi tugas utama otoritas negara," katanya seperti dikutip dari
TASS, Selasa (19/4).
Berbicara kepada pejabat tinggi pemerintah melalui tautan video, Putin mengatakan Rusia harus mempercepat proses penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan luar negeri di bawah kondisi baru.
Rusia harus menggunakan anggarannya secara efisien untuk mendukung ekonomi. Di tengah sanksi Barat yang terus mendera negara itu, Rusia harus memiliki topangan yang kuat. Itu semua sudah dibuktikan. Tinggal bagaimana untuk terus menjaganya.
Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perusahaan dan sistem keuangan Rusia sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Menurut Putin, sanksi-sanksi yang diluncurkan Barat hanya membuat mereka kesulitan.
"Mereka melukai ekonomi mereka sendiri," katanya. Menambahkan bahwa itu adalah sama dengan mencetak gol bunuh diri yang menyebabkan "memburuknya ekonomi di Barat".
BERITA TERKAIT: