Beberapa jam setelah kabar itu menyeruak, terlihat antrean panjang di luar kantor pos utama di Kiev. Layanan Pos Ukraina meluncurkan Perangko khusus untuk memperingati peristiwa itu. Warga pun rela menunggu untuk bisa membeli perangko bergambar tentara Ukraina yang berdiri menghadap kapal Moskva sambil mengacungkan jarinya, memberi isyarat kasar.
Penjualan perangko itu pun melonjak. Direktur Penjualan, Yevhen ,mengatakan hancurnya kapal Rusia adalah sebuah peristiwa penting yang membuat perangko tersebut laku keras, seperti dikutip
Reuter. "Sebuah peristiwa penting terjadi kemarin. Angkatan Bersenjata kami menghancurkan kapal flagman agresor. Saya pikir peristiwa ini harus memiliki tempat di ingatan semua orang," katanya.
Roman Gribov, si perancang perangko, adalah salah satu dari penjaga perbatasan yang ikut menentang kapal perang Rusia itu. Gribov, menurut informasi yang tersebar, meminta pasukan Rusia segera menyerah.
Direktur Jenderal Operator Pos Nasional Ukrposhta Ukraina, Ihor Smilianskyi mengatakan, perangko itu sebagai simbol kemenangan.
"Saya pikir itu menunjukkan ketahanan. Ini menunjukkan bagaimana Ukraina akan berjuang dan menang," katanya.
Moskva menjadi terkenal pada 24 Februari, hari ketika Rusia memulai invasinya, ketika itu adalah salah satu dari dua kapal yang menghadapi kontingen kecil penjaga Ukraina di pos terdepan Laut Hitam yang dikenal sebagai Pulau Ular.
Awak kapal armada Laut Hitam telah berupaya mengevakuasi kapal Moskva, menarik kapal yang tenggelam itu kembali ke pelabuhan, namun gagal.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan api di kapal penjelajah rudal era Soviet itu berhasil dipadamkan, tetapi membuat kapal itu rusak parah.
Kapal tersebut semakin tenggelam saat proses penarikan ke pelabuhan di tengah badai.
“Saat ditarik ke pelabuhan tujuan, karena kerusakan lambung yang disebabkan oleh ledakan amunisi yang dipicu oleh api, kapal penjelajah Moskva kehilangan stabilitas. Dalam kondisi laut yang penuh badai, kapal tenggelam,†kata Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis malam, seperti dikutip dari
RT, Jumat (15/4).
Ini sekaligus membantah klaim Ukraina bahwa pasukan mereka telah menyerang kapal dengan rudal.
BERITA TERKAIT: