Ia memaparkan keberhasilan Rusia di bidang ruang angkasa seperti penerbangan Gagarin dan peluncuran Sputnik 1 pada 1957, yang mengejutkan dunia. Ia juga menguraikan bagaimana Uni Soviet yang diserang berbagai sanksi pada 1961 tetapi mampu menunjukkan kepada dunia kemajuan teknologinya.
"Terlepas dari itu semua, Uni Soviet adalah yang pertama meluncurkan satelit Bumi buatan, kosmonot pertama adalah milik kita, penerbangan pertama stasiun luar angkasa yang mencapai Bulan juga milik kita, perjalanan luar angkasa pertama adalah milik kita, kosmonot wanita pertama, Tuhan memberkati dia, (Valentina) Tereshkova, juga milik kita," kata Putin, berbicara pada pertemuan dengan personel industri luar angkasa Rusia di Vostochny Spaceport, Selasa (12/4), seperti dikutip dari
TASS.“Kami melakukan segalanya di bawah kondisi isolasi teknologi yang lengkap, dan kami mencapai kesuksesan yang sangat besar. Dapatkah Anda benar-benar berasumsi bahwa Rusia saat ini dengan teknologi canggih tidak akan dapat mengembangkan program luar angkasa kami lebih jauh, sampai 2030?†ujarnya.
Di tengah deraan sanksi dan konflik besar antara Rusia-Ukraina, Putin menegaskan bahwa Rusia akan tetap terbuka untuk bekerja sama dengan semua mitra dan negara mana pun yang ingin melakukannya.
“Kami tidak akan menutup diri. Di dunia saat ini, sangat tidak mungkin untuk mengisolasi sepenuhnya siapa pun, dan sama sekali tidak mungkin mengisolasi negara sebesar itu seperti Rusia," tegasnya lagi.
Pada 2014, Rusia sudah terkena sanksi. Di antara banyak sektor ekonomi negara yang terkena sanksi, justru perekonomian Rusia telah berjalan jauh, maju dengan pesat.
"Pertanian telah berubah menjadi bidang produksi berteknologi tinggi. Volume ekspor bahkan telah melampaui volume penjualan senjata, dan secara signifikan sebesar 10 miliar dolar AS," jelas Putin.
BERITA TERKAIT: