Berbicara dalam wawancara bersama program "60 Minutes"
CBS yang tayang pada Minggu (10/4), Zelensky meyakinkan bahwa negaranya tidak mau menyerahkan wilayah apa pun untuk menenangkan Rusia.
Menanggapi pertanyaan dari tuan rumah Scott Pelley tentang apakah negaranya akan rela menyerah untuk menghentikan permusuhan, Zelenskyy berkata, "Secara keseluruhan, kami belum siap untuk memberikan negara kami. Saya pikir kami sudah menyerah banyak nyawa. Jadi kita harus berdiri teguh selama kita bisa. Tapi inilah hidup. Hal yang berbeda terjadi."
Zelenskyy melanjutkan dengan mengatakan bahwa mereka memahami pihak Rusia selalu menginginkan pengakuan Krimea sebagai bagian dari wilayahnya.
"Saya pasti tidak akan mengakui itu, dan mereka benar-benar ingin mengambil bagian selatan negara kita," tegas Zelensky.
“Saya mengerti dengan jelas bahwa pertanyaan seperti ini akan diangkat dalam negosiasi jika memang ada. Tapi kami tidak siap untuk menyerahkan wilayah kami sejak awal. Jika kami bersedia menyerahkan wilayah kami, tidak akan ada perang," ujarnya.
Mengenai apa yang akan menandai kemenangan bagi rakyatnya, Zelensky mengatakan kembalinya para pengungsi akan menjadi indikasi utama.
"Mereka akan kembali," katanya.
"Kembalinya pengungsi adalah darah, tubuh Ukraina. Tanpa mereka, tidak ada apa-apa. Pemboman akan berakhir, kami akan memulihkan wilayah kami. Tidak akan ada tentara Rusia di negara kami," tegas Zelensky.
BERITA TERKAIT: