"Hari ini adalah batas waktu bagi Rusia untuk melakukan pembayaran utang lagi. Mulai hari ini, Departemen Keuangan AS tidak akan mengizinkan pembayaran utang dolar dilakukan dari rekening pemerintah Rusia di lembaga keuangan AS," ujar Jurubicara Departemen Keuangan AS kepada
AFP, Selasa (5/4).
"Rusia harus memilih antara menguras sisa cadangan dolar yang berharga atau pendapatan baru yang masuk. Kalau tidak bisa dua-duanya, ya
default," tambahnya.
Pembayaran utang sebelumnya telah dibebaskan akibat AS memutuskan Rusia dari sistem keuangan global. Pada saat itu, Rusia telah melakukan beberapa pembayaran utang kepada kreditur asing melalui bank-bank besar AS.
Negara itu juga telah diizinkan untuk menerima pembayaran untuk penjualan minyak dan gas, meskipun AS telah melarang impor dari Rusia.
Namun Gedung Putih pada Senin kemarin (4/4) memperingatkan akan ada lebih banyak sanksi kepada pemimpin Rusia, Vladimir Putin, menyusul munculnya dugaan kekejaman di daerah Bucha.
“Langkah kami akan semakin menguras sumber daya yang digunakan Putin untuk melanjutkan perangnya melawan Ukraina dan akan menyebabkan lebih banyak ketidakpastian dan tantangan bagi sistem keuangan mereka," pungkas pejabat Departemen Keuangan AS itu.
BERITA TERKAIT: