Kritikan kepada Putin muncul secara implisit ketika paus menyampaikan pidato di istana kepresidenan Malta pada Sabtu (2/4).
"Dari timur Eropa, dari negeri matahari terbit, bayang-bayang gelap perang kini telah menyebar. Kami mengira bahwa invasi negara lain, pertempuran jalanan yang biadab, dan ancaman atom adalah kenangan suram dari masa lalu yang jauh," kata paus, seperti dikutip
Reuters.
Paus mengatakan, "angin dingin perang" telah membawa kematian, kehancuran, dan kebencian yang mempengaruhi semua orang.
"Sekali lagi, beberapa penguasa, sayangnya terperangkap dalam klaim anakronistik dari kepentingan nasionalis, memprovokasi dan mengobarkan konflik, sedangkan orang-orang biasa merasakan kebutuhan untuk membangun masa depan yang, akan dibagi, atau tidak sama sekali," tambahnya, tanpa menyebut nama.
Paus Fransiskus menyampaikan pidato sambil duduk setelah berjalan tertatih-tatih di istana kepresidenan Malta. Itu merupakan kunjungan paus pertama ke luar negeri setelah ia dilaporkan menderita rasa sakit di lututnya.
Rusia memulai invasi ke Ukraina dengan apa yang disebut sebagai "Operasi Militer Khusus" pada 24 Februari lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: