Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh menyatakan, langkah itu bisa menjadi awal dari pencabutan blokade dan pembentukan permanen gencatan senjata untuk menemukan solusi politik untuk krisis Yaman.
“Kami berharap agar dilakukan perbaikan kondisi kemanusiaan dan pertukaran penuh tahanan antara pihak-pihak yang terlibat di Yaman pada awal bulan Ramadhan ini,†ujar Saeed kepada
IRNA, media nasional Iran, Sabtu (2/4).
Gencatan senjata itu diajukan oleh utusan khusus PBB, Hans Grundberg menjelang bulan Ramadhan
Ia mengatakan proposal PBB, yang didukung oleh Amerika Serikat, adalah gencatan senjata sementara dengan imbalan mengizinkan kapal bahan bakar berlabuh di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi dan sejumlah kecil penerbangan komersial untuk beroperasi dari bandara Sanaa.
Grundberg mengatakan, gencatan senjata itu akan dimulai pada Sabtu (2/4).
Arab Saudi dan Iran, yang masing-masing merepresentasikan kekuatan Muslim Sunni dan Syiah, adalah musuh sengit di kawasan Teluk Arab.
Tetapi belakangan ini hubungan mereka membaik, di mana Iran meluncurkan pembicaraan langsung pada tahun lalu dengan Arab Saudi, ketika kekuatan global mencoba untuk memberlakukan kembali pakta nuklir dengan Iran (JCPOA).
Upaya gencatan yang dipimpin PBB untuk mengakhiri perang Yaman ini adalah yang terbaru bagi hubungan Iran-Arab Saudi, dimana kedua pihak saling berdialog dalam mencari titik tengah atas konflik Yaman.
BERITA TERKAIT: