Hal itu diungkap oleh Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam konferensi pers pada Senin (21/3), dengan mengutip laporan keuangan yang tidak disebutkan sumbernya.
Ia memprediksi akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja ke depannya.
"Dengan krisis ekonomi baru akibat perang ini, Meksiko menjadi, jika bukan pertama, kemudian negara kedua atau ketiga dengan peluang investasi terbanyak di dunia," ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, hingga Uni Eropa telah memberlakukan sanksi berat yang menyebabkan ekonomi Moskow babak belur.
"Dengan Rusia serta dengan apa yang terjadi di negara lain yang dianggap ekonomi berkembang dan sangat menguntungkan untuk investasi di dunia, sekarang telah terjadi pergeseran. Untungnya, negara kita berada di level teratas," lanjut Obrador.
Ekonomi Meksiko mengalami stagnasi pada kuartal terakhir 2021 dan investasi lesu di bawah pemerintahan Lopez Obrador.
Menurut data statistik nasional, tingkat investasi tetap bruto di Meksiko pada akhir 2021 mencapai 15 persen lebih rendah daripada ketika Lopez Obrador terpilih pada Juli 2018.
Ekonomi Meksiko berkembang sekitar 5 persen pada tahun 2021 setelah menyusut 8,5 persen pada tahun 2020, penurunan paling tajam sejak Great Depression tahun 1930-an.
Kementerian ekonomi Meksiko memperkirakan pertumbuhan sekitar 2,5 persen untuk 2022.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: