Ukraina: Serangan Rusia Kemungkinan Berakhir pada Mei, Ketika Sumber Daya Moskow Sudah Habis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 15 Maret 2022, 11:11 WIB
Ukraina: Serangan Rusia Kemungkinan Berakhir pada Mei, Ketika Sumber Daya Moskow Sudah Habis
Gedung-gedung Ukraina menjadi sasaran serangan Rusia/Net
rmol news logo Masih ada waktu sekitar dua bulan hingga sumber daya Rusia habis, dan Moskow menghentikan serangannya terhadap Ukraina.

Begitu yang diperkirakan oleh penasihat kepala staf kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovich dalam sebuah video yang tersebar luas di media pada Senin malam (14/3).

Arestovich mengatakan, perang di Ukraina akan sangat bergantung pada seberapa banyak sumber daya yang dimiliki Kremlin. Dalam hal ini, ia memperkirakan sumber daya itu habis pada awal Mei.

"Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita harus memiliki kesepakatan damai, mungkin jauh lebih awal. Kita akan lihat tentang kemungkinan tanggal baru," kata Arestovich, seperti dikutip Reuters.

Namun mengingat skenario Rusia mengirim tentara wajib militer yang baru dilatih selama satu bulan, ia menyoroti kemungkinan Moskow mengirim pasukan bayaran dari Suriah untuk "ronde kedua".

Saat ini, Rusia dan Ukraina tengah melakukan negosiasi dan hanya menghasilkan beberapa koridor kemanusiaan. Tetapi ia menilai akan ada kesepakatan yang dihasilkan dalam waktu dekat, kemungkinan pertengahan atau akhir April.

“Kami berada di persimpangan jalan sekarang. Akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu, dengan penarikan pasukan dan segalanya, atau akan ada upaya untuk menyatukan beberapa," jelasnya.

Meski kesepakatan perdamaian telah disepakati nantinya, Arestovich juga mengatakan, bentrokan taktis kecil dapat tetap mungkin terjadi selama satu tahun, meskipun Ukraina bersikeras pada pemindahan total pasukan Rusia dari wilayahnya.

Perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus". rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA