Dalam pernyataannya, juru bicara kedutaan China Liu Pengyu mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang dugaan permintaan bantuan militer Rusia ke China, mencatat bahwa fokus Beijing adalah untuk menurunkan ketegangan di Ukraina.
"Kami belum pernah mendengar (permintaan) itu. Prioritas China adalah untuk mencegah situasi tegang meningkat atau bahkan di luar kendali," kata Liu, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (14/3).
Sebelumnya
Financial Times, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya melaporkan pada Minggu (13/3) bahwa Moskow meminta China untuk mengirimkan peralatan dan jenis bantuan militer lain yang tidak ditentukan untuk mendukung serangannya di Ukraina.
Laporan itu menambahkan bahwa Gedung Putih khawatir Beijing dapat merusak upaya barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka jika memenuhi permintaan yang dituduhkan tersebut.
Tuduhan tersebut ikut dilaporkan kembali oleh
New York Times, CNN, dan publikasi Barat lainnya.
CNN melaporkan, misalnya, bahwa Rusia telah meminta drone dari China, sementara NYT mengatakan bahwa sumbernya menolak untuk membahas jenis senjata atau bantuan militer yang diduga diincar Moskow, dengan alasan perlunya menjaga proses intelijen.
Setelah ditanya tentang laporan tersebut, juru bicara kedutaan China Liu Pengyu mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu bahwa dia
Beijing telah mengambil sikap netral dalam konflik Rusia dengan Ukraina, menyerukan diakhirinya perang, tetapi menolak untuk bergabung dengan Barat dalam mengutuk Moskow.
BERITA TERKAIT: