Keyakinan itu disampaikan Victor Kovalenko, mantan tentara yang juga jurnalis Ukraina, merujuk pada laporan harian yang dia terima dari mantan rekannya.
Dari rumahnya di Michigan, Kovalenko mengatakan kepada bahwa dia secara teratur berhubungan dengan teman, keluarga, dan mantan rekan tentara, yang memberinya video dan informasi langsung lainnya tentang konflik yang saat ini terjadi antara Rusia da Ukraina.
Sementara dia menerima gambar pemboman Rusia atas kota-kota Ukraina dan puing-puing yang menyertainya, Kovalenko mengatakan pesan lain dari negaranya membuatnya berbesar hati tentang tekad negaranya.
"Kami bisa mengalahkan Rusia. Kami menghentikan mereka pada 2014 dan 2015, itu sukses," katanya, seperti dikutip dari
Newsweek, Sabtu (12/3).
"Semua orang menyaksikan (perjuangan) Ukraina dan semua orang menyadari bahwa Ukraina sebenarnya (mampu) menghentikan Rusia. Selama dua atau tiga hari terakhir tentara Rusia tidak mengalami kemajuan besar. Mereka berhenti begitu saja," ujarnya.
Awal pekan ini, Kovalenko membagikan video dari Angkatan Laut Ukraina yang menunjukkan kapal patroli Rusia tenggelam di Laut Hitam.
“Tidak ada yang lebih banyak akal atau adaptif daripada angkatan bersenjata Ukraina,†kata Ben Hodges, mantan komandan jenderal Angkatan Darat AS, dalam sebuah tweet yang membagikan video tersebut.
"Saya telah menyaksikan mereka selama delapan tahun terakhir. Mengesankan. Saya membayangkan bahwa Komandan Armada Laut Hitam Rusia merasa sangat tidak nyaman di pangkalan ilegalnya di Sevastopol," katanya.
Kovalenko (50) lahir di kota Kryvyi Rih, Ukraina tengah. Setelah bersekolah, ia mengejar karir di jurnalisme televisi di Kiev. Pada tahun 2014, ia mendaftar di angkatan bersenjata setelah pemerintah Ukraina mulai menyusun perwira sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Krimea.
BERITA TERKAIT: