Keputusan melarang pasokan senjata ke Ukraina itu ditandatangani langsung oleh Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dalam sebuah dekrit, menjelaskan keputusan itu ia ambil mengingat kebutuhan untuk mempertahankan keamanan negaranya sendiri.
Dalam sebuah pernyataan video, yang diterbitkan di Facebook pada Senin (7/3), Orban mengatakan keputusan tersebut telah dirilis setelah penilaian situasi di Ukraina.
“Karena aksi militer semakin dekat dan semakin dekat ke perbatasan Hongaria,†kata Orban, seperti dikutip dari
RT, Selasa (8/3).
“Perintah tersebut memperjelas bahwa senjata tidak dapat diangkut dari wilayah Hongaria ke wilayah Ukraina,†lanjutnya.
Pengumuman tersebut menyusul pernyataan pada hari Minggu oleh menteri luar negeri negara itu, Peter Szijjarto, yang mengatakan bahwa tujuan terpenting pemerintah adalah “ untuk mencegah Hongaria memasuki perang ini .â€
“Untuk tujuan ini, kami menolak tekanan dan tuntutan oposisi: Kami tidak akan mengirim tentara atau senjata ke Ukraina, kami juga tidak akan mengizinkan pengiriman senjata mematikan di wilayah kami,†tulis Szijarto di Facebook.
Dekrit yang melarang pasokan senjata ke Ukraina memungkinkan pasukan NATO ditempatkan di Hongaria dan mengizinkan pengangkutan pengiriman senjata melalui wilayahnya ke anggota NATO lainnya.
Saat puluhan ribu pengungsi Ukraina melarikan diri dari konflik ke Hungaria, Orban menjanjikan dukungan untuk mereka, dengan mengatakan bahwa “ setiap orang yang melarikan diri dari Ukraina akan menemukan teman di Hongaria.â€
BERITA TERKAIT: