Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan dalam pernyataannya pada Sabtu (26/2) bahwa sejak dimulainya serangan Rusia, Kamis (24/2), pasukannya telah menyerang 821 fasilitas militer Ukraina, termasuk 14 pangkalan udara dan 19 fasilitas komando.
Mereka juga menghancurkan 24 sistem rudal pertahanan udara, 48 radar, tujuh pesawat tempur, tujuh helikopter, sembilan drone, 87 tank dan delapan kapal militer.
Konashenkov tidak mengatakan berapa banyak tentara Ukraina yang tewas dan tidak menyebutkan jumah korban di pihak Rusia. Klaimnya dan tuduhan Ukraina bahwa pasukannya telah membunuh ribuan tentara Rusia tidak dapat diverifikasi secara independen.
Konashenkov juga menekankan bahwa hanya fasilitas militer yang menjadi sasaran serangan, tidak ada kerusakan yang terjadi pada infrastruktur perumahan dan sosial. Ini juga sekaligus meluruskan klaim beberapa media yang mengatakan pasukan Rusia menargetkan hunian dan fasilitas publik.
Perang pecah di Ukraina timur tidak lama setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan 'Operasi Militer, Kamis (24/2). Tidak lama setelah mengumumkan itu, Rusia juga menegaskan akan memulai operasi khusus untuk demiliterisasi dan 'denazifikasi' Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan operasi khusus hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan penduduk sipil tidak dalam bahaya. Moskow mengatakan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu pagi (26/2) membuat pernyataan bahwa ia masih berada di Ukraina, tidak menyerah atau melarikan diri.
BERITA TERKAIT: