Hal itu diyakini oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang selalu memprioritaskan kebutuhan anak-anak, khususnya pendidikan, seperti artikel berjudul
"Becoming the Father of ther Children of Whole Country" yang diunggah Asia Pacific Regional Committee for Peaceful Reunification of Korea (APRCPRK) pada Sabtu (19/2).
Selama satu dekade terakhir, Kim Jong Un telah menunjukkan cinta yang hangat, kebajikan, dan perhatian kepada generasi baru Korea. Ini telah dicatat di sekolah, sekolah asrama, rumah bayi, rumah anak-anak, Rumah Sakit Anak Okryu dan Rumah Sakit Bersalin Pyongyang di seluruh negeri.
Dia memastikan bahwa proses produksi modern kain tas diperbaharui di pabrik tekstil Kim Jong Suk mengatakan partai akan bertanggung jawab penuh menyediakan seragam sekolah, sepatu, perlengkapan sekolah dan tas untuk anak-anak.
Dalam rapat partai yang baru-baru ini diadakan, Kim Jong Un mengatakan masalah pembuatan seragam sekolah anak-anak bukanlah pekerjaan ringan yang harus dilakukan dengan syarat, tetapi merupakan kebijakan yang harus dilakukan tanpa syarat sebagai puncak prioritas.
"Ketika kita melihat ke seluruh dunia, kita dapat menemukan banyak anak-anak kehilangan nyawa mereka dalam gangguan yang tak henti-hentinya dan memudar dengan kerinduan yang memilukan yang tidak terwujud, tunduk pada semua jenis kejahatan sosial," begitu artikel tersebut.
Bahkan di negara-negara yang membanggakan peradabannya sendiri, anak-anak kerap menjadi korban kekerasan dalam keluarga dan masyarakat. Setiap harinya mereka menjadi korban kejahatan terkait senjata dan pembunuhan.
"Tidak ada tempat di dunia yang dapat menemukan gambaran emosional seperti itu di mana pemimpin satu negara membesarkan semua anak sebagai penguasa masa depan, menjadi ayah dari anak-anak seluruh negara dan diberkati dengan anak-anak," tutup tulisan tersebut.
BERITA TERKAIT: