Fred Kagan dan Mason Clark dari ISW mengungkapkan prediksinya itu dalam buletin yang terbit pada Jumat malam (18/2).
“Serangan itu kemungkinan akan dimulai dengan kampanye udara dan rudal yang menargetkan sebagian besar Ukraina untuk memenggal pemerintah dan menurunkan militer Ukraina serta kemampuan warga Ukraina untuk bersiap melawan invasi Rusia berikutnya,†kata mereka, seperti dikutip dari
RT.
Salah satu alasan utama mereka percaya bahwa hari Sabtu akan menjadi tanggal yang "optimal" untuk serangan itu, Kagan dan Clark mengutip rencana perjalanan Presiden Ukraina Volodymir Zelensky ke Konferensi Keamanan Munich, di mana dia dijadwalkan untuk berbicara pada Sabtu sore.
"Absennya Zelensky akan menurunkan kemampuannya untuk mengoordinasikan respons terhadap setiap serangan Rusia dan menciptakan keadaan yang lebih menguntungkan bagi upaya kudeta yang disponsori Rusia,†klaim mereka.
Dalam pidato sebelumnya pada hari Jumat, Presiden AS Joe Biden mengatakan itu adalah pilihan Zelensky apakah akan melakukan perjalanan ke Munich. Pejabat dari pemerintahannya telah "secara pribadi mendesak" presiden Ukraina untuk tinggal di Kiev,
CNN melaporkan .
Kagan dan Clark bersikeras bahwa masuknya pasukan Rusia ke Donbass yang "diduduki" dan kampanye udara-dan-rudal terhadap seluruh Ukraina "sangat mungkin dan akan segera terjadi dan bahwa invasi Rusia skala besar sangat mungkin dilakukan."
Media AS dan Gedung Putih telah mengklaim bahwa Rusia berencana untuk menyerang Ukraina sejak akhir Oktober, dengan beberapa media menyebutkan 16 Februari sebagai tanggal serangan. Moskow telah menertawakan tuduhan itu sebagai "berita palsu" dan berulang kali mengatakan tidak ada rencana untuk menyerang Ukraina.
ISW berbasis di Washington DC, didirikan pada 2007 oleh istri Kagan, Kimberly.
Di antara anggota dewannya adalah pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS Jack Keane dan David Petraeus, mantan Senator Joe Lieberman, dan pakar neokonservatif Bill Kristol.
Saudara laki-laki Fred Kagan, Robert, adalah suami dari Victoria Nuland, yang saat ini menjadi pejabat paling senior keempat di Departemen Luar Negeri AS.
BERITA TERKAIT: