China Desak Penghentian Disinformasi Terkait Krisis Rusia-Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 18 Februari 2022, 07:14 WIB
China Desak Penghentian Disinformasi Terkait Krisis Rusia-Ukraina
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah China kembali angkat bicara mengenai ketegangan di wilayah Eropa timur yang dipicu meningkatnya eskalasi antara Rusia dan Ukraina, yang menurut Beijing terjadi akibat munculnya disinformasi.

Berbicara pada konferensi pers di Beijing pada Kamis (17/2), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menggemakan tudingan Moskow bahwa AS telah menyebarkan informasi palsu tentang "invasi" Rusia di Ukraina.

"Menyebarkan disinformasi dan menciptakan suasana ketegangan tidak kondusif untuk menyelesaikan masalah Ukraina," kata Wang, seperti dikutip dari CGTN.

Dalam kesepakatan tersebut juru bicara Kemenlu China juga menyatakan keprihatinan atas ancaman sanksi yang mungkin diberlakukan kepada Rusia.

"Meneriakkan konfrontasi blok dan menerapkan sanksi besar hanya akan menghambat dialog dan negosiasi," ujarnya.

"China mendukung semua upaya sejalan dengan arah dan semangat perjanjian Minsk 2015," kata Wang.

Moskow telah berulang kali menolak gagasan bahwa mereka berencana untuk menyerang tetangganya, dan Beijing telah bergabung dalam memperingatkan terhadap skenario perang potensial yang dibesar-besarkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA