Ilmuwan politik Italia terkemuka Lucio Caracciolo mengatakan hal itu dan percaya bahwa Rusia lagi-lagi berhasil menunjukkan mereka adalah kekuatan besar.
“Memang terlalu dini, tetapi kita dapat mengatakan bahwa (Presiden Vladimir) Putin meraih kemenangannya atas krisis ini. Pertama, dia memastikan bahwa Rusia mendapatkan kembali peran yang harus diperhitungkan oleh Amerika Serikat. Kemudian, kedua, dia telah memulai pembicaraan Rusia-Amerika tentang senjata strategis global dan Arsitektur keamanan Eropa, dan terakhir, destabilisasi Ukraina telah memastikan bahwa negara itu tidak akan bergabung dengan NATO." katanya dalam sebuah wawancara dengan media seperti dilaporkan
TASS. "Dia (Putin) menegaskan prinsip bahwa Rusia adalah kekuatan besar," tambahnya, seraya menyinggung bahwa Moskow juga memiliki peran atas keamaan di Kazakhstan saat terjadi krisis besar dan bagaimana pengaruh Rusia telah berkembang di Afrika.
Rusia tidak memiliki niat untuk menyerang Ukraina. Itu telah terbukti. Namun, menurutnya, justru hal itu akan menyeret Putin pada kegagalan bagi garis politiknya.
Putin akan menghadapi perbedaan pendapat dari Rusia sendiri. "Dengan mempertahankan ketegangan, dia mencapai semua tujuannya, dimulai dengan diskusi tentang keamanan global," lanjut ilmuwan politik itu.
Ukraina seharusnya menyadari bahwa mereka bukan prioritas bagi AS. Mereka hanya bisa mengandalkan dukungan Eropa dan Amerika Serikat hanya sampai batas tertentu.
"Putin telah mendorong Ukraina ke titik di mana negara itu menjadi tidak menarik bagi investasi asing," kata pakar itu.
BERITA TERKAIT: