Menhan Inggris: Dialog Bersama Rusia Diharapkan Bisa Menggerakkan Hubungan London-Moskow menjadi di Atas Nol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 12 Februari 2022, 06:54 WIB
Menhan Inggris: Dialog Bersama Rusia Diharapkan Bisa Menggerakkan Hubungan London-Moskow menjadi di Atas Nol
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dan Menhan Rusia Sergei Shoigu/Net
rmol news logo Hubungan antara London dan Moskow diharapkan bisa meningkat menjadi “di atas nol” setelah diskusi yang konstruktif dan jujur yang dilakukan Menteri Pertahanan Inggris dan Rusia.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada timpalannya dari Rusia Sergei Shoigu bahwa dia menginginkan  pertemuan mereka di Moskow pada Jumat (11/2) bisa untuk menyelesaikan sejumlah masalah melalui diplomasi.

"Saya berharap dengan berbicara hari ini, kami bisa memulai hubungan yang saat ini berada pada nol persen, dan dapat menyelesaikan sejumlah masalah yang Anda kemukakan,” kata Wallace di awal pertemuannya dengan Shoigu.

Pembicaraan pada hari Jumat menandai putaran kedua diplomasi Inggris-Rusia setelah pertemuan Menteri Luar Negeri Liz Truss dengan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov, yang mengeluh bahwa pembicaraan itu menyerupai diskusi tentang "orang bisu dengan orang tuli".

Wallace berusaha menekankan sifat profesional dari pertemuan Jumat dengan Shoigu. Meskipun Rusia berulangkali menyatakan bajwa Moskow tidak memiliki rencana invasi, ia tetap memperingatkan Rusia tentang konsekuensi "tragis" jika serangan terjadi.

"Shoigu adalah menteri yang profesional dan sangat berpengalaman," kata Wallace setelah pembicaraan yang "terus terang dan konstruktif" bersama Shoigu. Ia bahkan meyakini pertemuan Jumat itu memberi sinyal bahwa hubungan keduanya saat ini telah bergerak sedikit di atas nol.

“Ketika mereka mengatakan mereka tidak akan menyerang Ukraina, kami menganggapnya serius. Namun, kami juga akan melihat tindakan yang menguatkan pernyataan itu."

Ia juga mengatakan berusaha untuk "mengatasi beberapa masalah yang diangkat dalam rancangan perjanjian Rusia", sebuah dokumen yang diterbitkan oleh kementerian luar negerinya yang mencakup tuntutan agar NATO menghapus infrastrukturnya dari Eropa timur dan secara terbuka berjanji untuk tidak mengakui Ukraina ke dalam aliansi militer.

Meskipun diliputi ketegangan, pertemuan kedua Menhan itu terlihat akrab. Wallace dan Shoigu berjabat tangan di bawah potret pemimpin militer sekutu saat Reichstag direbut pada 1945. Keduanya juga bertukar hadiah. Wallace menerima sebuah plakat dari sebuah kapal konvoi Arktik dan Shoigu sebuah pedang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA