Demikian disampaikan Duta Besar Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, dalam sebuah wawancara bersama
RIA Novosti, Kamis (10/2), yang membahas kebuntuan antara Moskow, Washington, dan beberapa mitranya di Eropa.
“Kekhawatiran serius kami adalah bahwa AS dan sekutunya memperburuk situasi sampai pada titik di mana 'permainan meningkatkan taruhan' bisa berubah menjadi tragedi nyata,†kata Gatilov, seperti diberitakan RT.
“Pelakunya adalah mereka yang telah memaksakan permainan berbahaya ini pada kami, dan pada komunitas internasional umumnya,†ujarnya.
Pernyataan salah satu diplomat senior Moskow itu datang di tengah situasi yang semakin tegang di perbatasan Rusia-Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, di mana pejabat Barat memperingatkan bahwa angkatan bersenjata Moskow dapat menyerang tetangganya.
Sebagai akibat dari iklim kritis, beberapa anggota NATO telah berjanji untuk meningkatkan kehadiran mereka di wilayah tersebut.
Pada akhir Januari, blok militer pimpinan AS mengumumkan bahwa anggotanya sudah menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan mengirim kapal dan jet tempur tambahan ke penempatan NATO di Eropa Timur, memperkuat pencegahan dan pertahanan Sekutu saat Rusia melanjutkan pembangunan militernya di sekitar Ukraina.
Kremlin, bagaimanapun, telah membantah bahwa mereka memiliki niat agresif terhadap Kiev dan sebaliknya berusaha untuk mendapatkan jaminan keamanan yang akan mengesampingkan ekspansi blok, menempatkan pembatasan penempatan rudal, serta jaminan lainnya.
Namun, kepala NATO, Jens Stoltenberg, telah mencemooh permintaan Rusia, mengatakan bahwa negara itu tidak memiliki hak veto atas upaya Ukraina untuk bergabung.
BERITA TERKAIT: