Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi
TRT pada Kamis (10/2) bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada dan bahwa situasi di Ukraina hingga saat ini tetap terkendali.
"Pernyataan yang tidak perlu semacam itu harus dihindari. Komentar bahwa Rusia akan menyerang Ukraina hari ini, akan menyebabkan kerusuhan di Ukraina di hari mendatang. Ini juga mempengaruhi kondisi ekonomi di Ukraina dan mata uang nasionalnya," tegas Cavusoglu, seperti dikutip dari
RT. “Kami melihat gambaran ini tidak sesuai dengan kenyataan. Apakah ada ketegangan? Ya, ada. Apakah ada kemungkinan konflik? Ya, ada. Tapi kami tidak perlu menyuarakan ini dengan diplomasi megafon, seperti yang dilakukan beberapa negara Barat," tambahnya.
Turki akan selalu mendukung dialog dengan Rusia.
"Sebagai negara yang menjaga hubungan baik dengan kedua belah pihak, kami terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan antara Moskow dan Kiev," tambahnya.
Ankara akan mengambil langkah terbuka dan beberapa di antaranya dilakukan melalui saluran diplomatik.
"Ankara menegaskan kembali bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan ingin meredakan ketegangan dan kemudian mengambil langkah-langkah untuk stabilitas jangka panjang di kawasan," terang Cavusoglu.
Kekhawatiran atas dugaan persiapan Moskow untuk 'invasi Ukraina' semakin bergema di seluruh Barat dan di Kiev baru-baru ini.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam pernyataan ini sebagai eskalasi ketegangan yang tidak beralasan. Menekankan bahwa Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.
BERITA TERKAIT: