Dalam wawancara di saluran Channel One, Minggu (30/1), Lavron menekankan NATO telah bergerak lebih jauh ke timur dan mendekati Ukraina.
"Mereka juga ingin menarik negara (Ukraina) ke sana (sebagai anggota (NATO). Asal semua tahu, Ukraina belum siap," kata Lavroiv seperti dikutip dari
The Moscow Times.Keanggotaan NATO di Ukraina akan sangat mempengaruhi hubungan Rusia-NATO, menurutnya. Juga akan merusak hubungan dengan Federasi Rusia karena akan menjadi pelanggaran berat terhadap kewajiban yang diambil oleh presiden AS dan negara-negara anggota aliansi lainnya.
"Biarkan mereka menghibur diri dengan mengatakan bahwa itu 'defensif'. Itu tidak membuat segalanya lebih mudah bagi kita. Garis pertahanan sudah mendekati kita," katanya lagi.
Rusia meminta NATO dan OSCE menjelaskan apakah mereka berniat untuk mematuhi komitmen keamanan utama.
“Hari ini, kami mengirimkan permintaan resmi kepada rekan-rekan kami di negara-negara Aliansi dan OSCE melalui Kementerian Luar Negeri, mendesak mereka menjelaskan bagaimana mereka berniat memenuhi komitmen untuk tidak memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lainnya,†kata Lavrov.
"Jika mereka tidak merencanakan ini, maka mereka harus menjelaskan alasannya. Ini akan menjadi pertanyaan kunci dalam menentukan proposal kami selanjutnya yang akan kami laporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin," tambah Lavrov.
Pada 17 Desember 2021, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan rancangan perjanjian antara Moskow dan Washington tentang jaminan keamanan dan langkah-langkah untuk memastikan keamanan Rusia dan negara-negara anggota NATO.
Langkah-langkah yang diusulkan termasuk jaminan bahwa NATO tidak akan maju ke timur, dan tidak memberikan keanggotaan ke Ukraina dan negara-negara lain ke dalam aliansi, bersama dengan non-penempatan senjata ofensif yang serius, termasuk yang nuklir.
Pada tanggal 26 Januari, AS dan NATO menyerahkan tanggapan tertulis kepada Rusia tentang jaminan keamanan Moskow yang dituntut dari Washington dan Brussels. Pada Kamis (27/1), Lavrov mengatakan bahwa tanggapan AS tidak mengandung reaksi positif terhadap masalah tersebut.
BERITA TERKAIT: