Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (18/1), pemerintah Tonga mengkonfirmasi tiga kematian. Dua di antaranya adalah warga negara setepat dan satu lainnya merupakan warga negara Inggris.
Pernyataan yang sama juga menjelaskan bahwa beberapa pulau terpencil yang lebih kecil sangat terpengaruh dengan bencana tersebut.
Akibat kerusakan yang begitu parah, upaya bantuan pun terhambat oleh abu yang jatuh dari gunung berapi.
Dalam pembaruan itu juga, pemerintah Tonga menjelaskan bahwa situasi saat ini di lapangan, internet mati, tetapi beberapa layanan telepon lokal tersedia dan pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan komunikasi penuh.
Selain itu, puluhan rumah di pulau utama Tongatapu juga rusak dan evakuasi dari pulau-pulau yang paling parah sedang berlangsung.
Situasi itu diperburuk dengan pasokan air yang terganggu abu vulkanik. Jalur penerbangan pun dihentikan sementara dan jalur transportasi laut juga terganggu.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia, seperti dimuat
CNN, mengatakan bahwa seorang pejabat tunggal telah menyalurkan informasi antara badan-badan PBB dan pemerintah Tonga menggunakan telepon satelit.
BERITA TERKAIT: