Kementerian Sains Korea Selatan mengumumkan telah membentuk Komite Fusi Nasional ke-16 di Institut Energi Fusion Korea dan menyelesaikan rencana dasar ke-4 pengembangan energi fusi nuklir untuk periode 2022 hingga 2026.
Kementerian juga menetapkan tujuan dan arah kebijakannya untuk pengembangan energi fusi nuklir setiap 5 tahun, seperti dimuat
Sputnik, Jumat (31/12).
Menurut rencana, itu akan terus meningkatkan teknologi operasi di bidang eksperimen KSTAR, yang menunjukkan hasil yang luar biasa seperti mempertahankan 100 juta derajat plasma suhu sangat tinggi (selama 30 detik pada tahun 2021).
KSTAR juga dapat mempertahankan suhu selama 300 detik pada tahun 2026. Waktu 300 detik adalah minimum yang diperlukan untuk komersialisasi teknologi fusi nuklir.
Fusi nuklir adalah prinsip dasar bahwa matahari buatan menghasilkan cahaya dan panas. Pemerintah bertujuan untuk menghasilkan tenaga seperti listrik dengan menerapkan prinsip ini secara artifisial di Bumi dengan KSTAR.
Tim peneliti Korea pertama kali berhasil mempertahankan KSTAR pada 100 juta derajat selama 1,5 detik pada tahun 2018. Mereka juga berhasil mempertahankan 100 juta derajat selama 20 detik pada tahun lalu dan 30 detik tahun ini. Menyusul tahun lalu, Korea mencatat rekor terpanjang di dunia tahun ini.
Pemerintah juga menetapkan konsep dasar demonstrasi untuk pembangkit listrik fusi nuklir masa depan.
BERITA TERKAIT: