Dalam pernyatannya pada Rabu (29/12), Lauterbach mengatakan bahwa saat ini Jerman harus bersiap menghadapi lonjakan signifikan infeksi virus corona dalam beberapa minggu.
“Jumlah kasus baru setiap hari kemungkinan dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan selama periode liburan. Selanjutnya, kami menyaksikan peningkatan yang signifikan dalam infeksi omicron. Ini membuat kami khawatir,†katanya dalam konferensi pers di Berlin, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Kamis (30/12).
Dia mengatakan selama periode liburan Natal, lebih sedikit orang yang dites virus dan departemen kesehatan setempat yang kekurangan staf tidak dapat melaporkan jumlah kasus baru secara tepat waktu.
"Jumlah kasus yang terdeteksi adalah perkiraan yang terlalu rendah sementara kita menghadapi situasi berbahaya saat ini," katanya.
Institut Robert Koch melaporkan 40.043 infeksi virus corona harian baru dan 414 kematian pada hari Rabu, tetapi juga mencatat jumlahnya tidak lengkap karena penyimpangan pelaporan liburan.
Lembaga tersebut mendaftarkan 2.686 kasus baru varian virus corona omicron selama 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total kasus omicron yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 13.129.
Dalam pernyatannya Lauterbach meminta warga Jerman untuk mengurangi kontak selama periode liburan, dan secara ketat mematuhi langkah-langkah pencegahan.
Dia juga menggarisbawahi bahwa booster vaksin coronavirus memberikan perlindungan terbaik terhadap penyakit parah dan mendesak semua orang untuk mendapatkan suntikan booster ketika memenuhi syarat.
Jerman berencana untuk memberikan hampir 33 juta suntikan booster dalam tiga minggu ke depan, sebagai bagian dari upaya mengekang penyebaran virus.
Para ahli mengatakan suntikan booster diperlukan terhadap varian omicron, karena kekebalan dari dosis awal mulai berkurang seiring waktu.
Dosis ketiga memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap varian tersebut, menurut studi laboratorium awal.
BERITA TERKAIT: