Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) mengatakan bahwa rudal yang diberi nama Pralay itu diluncurkan dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam yang berada di negara bagian timur Odisha.
"Misi telah memenuhi semua tujuannya," kata isi pengumuman DRDO, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Kamis (24/12).
“Rudal baru mengikuti lintasan kuasi-balistik yang diinginkan dan mencapai target yang ditentukan dengan akurasi tingkat tinggi, memvalidasi algoritma kontrol, panduan, dan misi. Semua sub-sistem dilakukan dengan memuaskan. Semua sensor dikerahkan di dekat titik tumbukan di pantai timur, termasuk kapal-kapal downrange, melacak lintasan rudal dan menangkap semua peristiwa," katanya.
DRDO juga megatakan bahwa rudal Pralay didukung oleh motor roket propelan padat dan banyak teknologi baru.
"Rudal itu memiliki jangkauan 150-500 kilometer dan dapat diluncurkan dari peluncur seluler. Sistem panduan rudal mencakup sistem navigasi canggih dan avionik terintegrasi," kata pernyataan itu.
Uji coba Pralay dilakukan hanya satu hari setelah India mengumumkan bahwa mereka telah mulai mengerahkan sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia di Punjab, negara bagian utara India.
BERITA TERKAIT: