Mengutip kabar terbaru yang dimuat kantor berita
Bernama pada Minggu malam (19/12), Perak adalah negara bagian terakhir yang dilanda banjir. Namun situasi banjir tetap memburuk di enam negara bagian lainnya di negeri jiran.
Akibat banjir tersebut, sedikitnya 21 ribu orang dievakuasi ke pusat-pusat bantuan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa curah hujan deras yang dimulai Jumat pagi (17/12) setara dengan total curah hujan selama sebulan dalam kondisi normal.
Ia menjanjikan bantuan cepat kepada korban banjir serta alokasi awal 100 juta ringgit untuk memperbaiki rumah dan infrastruktur yang rusak.
Ia menambahkan, upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk mereka yang terjebak di dalam kendaraan dan di luar rumah mereka.
Lebih dari 66.000 personel dari polisi, tentara dan pemadam kebakaran pun telah dikerahkan untuk membantu evakuasi.
Meski cuaca hujan telah melambat secara nasional, namun situs web pemerintah menunjukkan data bahwa air melebihi tingkat berbahaya di enam negara bagian tengah dan timur laut pada Minggu sore (19/12).
Departemen Meteorologi Malaysia pun memperingatkan tingkat berbahaya dari hujan deras yang terus menerus di Perak. Namun lembaga itu telah menurunkan peringkat Selangor dari tingkat "bahaya" menjadi "waspada".
BERITA TERKAIT: