Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (15/12) mengatakan percakapan akan berlangsung untuk membahas tudingan Barat atas pelanggaran hak asasi manusia oleh Beijing, dan pengerahan pasukan ke dekat perbatasan Ukraina oleh Rusia.
"Situasi dalam urusan internasional, terutama di benua Eropa, sangat, sangat tegang saat ini dan membutuhkan diskusi antara sekutu," kata Peskov, merujuk pada Moskow dan Beijing.
“Kami melihat retorika yang sangat, sangat agresif di pihak NATO dan AS, dan ini membutuhkan diskusi antara kami dan China," tambahnya, seperti dikutip
Reuters.
Rusia telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan China karena hubungannya dengan Barat memburuk, dan Putin telah menggunakan kemitraan itu sebagai cara untuk menyeimbangkan pengaruh AS.
Tahun ini, Putin dan Xi sepakat untuk memperpanjang 20 tahun persahabatan dan perjanjian kerjasama.
Peskov mengatakan mereka akan mengadakan pembicaraan panjang dengan agenda yang luas termasuk energi, perdagangan dan investasi.
Diskusi mereka akan berlangsung delapan hari setelah Putin dan Presiden AS Joe Biden melakukan pertemuan virtual. Dalam kesempatan tersebut, Biden memperingatkan Putin agar tidak menyerang Ukraina, dan Putin mengatakan kepadanya bahwa Rusia membutuhkan jaminan keamanan yang mengikat secara hukum dari Barat.
BERITA TERKAIT: