Michael Heath, Kuasa Usaha kedutaan AS, mengatakan bahwa pengiriman vaksin Moderna mengikuti sumbangan pertama sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Pfizer pada Juli lalu.
“Pengiriman baru ini menegaskan kembali dukungan kami ke Thailand saat kami bahu-membahu mengatasi pandemi global ini," kata Heath, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Selasa (23/11).
“Sementara vaksin tahap pertama membantu Thailand mengatasi wabah Covid-19, tahap kedua ini akan membantu Thailand mencapai tujuannya untuk memvaksinasi 70% populasi pada Januari, membuka jalan bagi pemulihan ekonomi negara itu,†katanya.
Selain 2,5 juta dosis vaksin, Heath mengatakan bahwa pemerintah AS telah memberikan puluhan juta dolar bantuan terkait Covid-19 ke Thailand sejak wabah dimulai.
“Kami tidak ingin hanya menyumbang, tetapi kami juga ingin membantu pembuatan vaksin Thailand sendiri, karena kami juga memberikan bantuan dalam pengembangan vaksin mRNA di Thailand,†katanya.
Wakil direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit, Sophon Iamsirithavorn mengatakan batch vaksin mRNA terbaru itu akan didistribusikan ke daerah-daerah di mana wabah masih serius dan juga akan digunakan sebagai vaksin booster.
Sophon juga mendesak agar orang-orang di dekat daerah perbatasan untuk segera melakukan imunisasi, mengingat daerah perbatsan bisa menjadi pintu masuk bagi virus.
“Mereka yang berada di perbatasan akan disuntik, baik orang Thailand maupun non-Thailand karena ada banyak orang yang sering melintasi perbatasan," kata Sophon.
Saat ini, katanya, 65 persen dari populasi Thailand telah divaksinasi lengkap, sambil menambahkan bahwa tujuan pemerintah adalah mencapai 70 persen pada akhir tahun.
“Mungkin sangat sulit bagi kami untuk melakukannya pada bulan ini karena kami hanya memiliki 10 hari tersisa, tetapi kami akan mencoba untuk mendorong ke depan untuk menutupi 5 persen itu, yang berjumlah 3,5 juta orang, sesegera mungkin,†kata Sophon.
“Kami yakin bisa mencapai 70 persen pada akhir Desember ini,†tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: