Namun, ia yakin, meskipun ada kekhawatiran akan pasokan, pemerintah telah berupaya untuk mencari jalan keluar.
“Kami telah membahas peningkatan pasokan gas, sehingga tidak ada konsumen, baik individu atau perusahaan, yang terpengaruh akan krisis iniâ€, kata Spinu, menambahkan bahwa ia telah melakukan kunjungan ke Rusia dan bertemu dengan para petinggi Rusia, termasuk dengan pihak Manajemen Gazprom, perusahaan gas raksasa milik Rusia.
Begitu juga dengan pasokan listrik yang belakangan menjadi kekhawatiran masyarakat. Spinu meyakinkan bahwa Moldova bisa melalui krisis tersebut.
"Listrik akan disuplai pada level yang menjamin ketahanan energi,†tegasnya sebagaimana dikutip dari
TASS, Senin.
Pekan ini, tim Gazprom dan Moldovagaz memulai pembicaraan tentang rencana kerja. Moldovagaz dan Gazprom memutuskan untuk memperpanjang kontrak pasokan gas yang berakhir pada September hingga akhir Oktober.
Di musim panas, biaya gas untuk Moldova dihitung dengan mempertimbangkan situasi di pusat gas Jerman NCG, di mana harga biasanya turun pada waktu itu sepanjang tahun. Di musim dingin, yang menyumbang hingga 80 persen dari gas yang dikonsumsi oleh Moldova, biayanya terkait dengan situasi di pasar bahan bakar diesel dan bahan bakar minyak.
Mengenai harga, kedua belah pihak akan mencari rumus terbaik.
“Kami menyiapkan bahan bakar cadangan, siap menggunakan bahan bakar alternatif dan, jika perlu, mengurangi konsumsi gas,†katanya.
Kemudian, langkah selanjutnya mengenai pemberian bantuan kepada masyarakat luas yang membutuhkan bantuan. Krisis enerji yang menyebabkan tingginya harga gas akan berdampak kepada banyak pihak.
“Kami sedang mengerjakan pengembangan paket sosial untuk musim dingin untuk keluarga dan orang-orang yang rentan secara sosial, termasuk industri yang akan paling terpengaruh. Yang paling rentan akan menerima lebih banyak bantuan,†tutup Spinu.
BERITA TERKAIT: