Ia adalah Nikanor Tolstykh, siswa di sebuah sekolah di Kota Vladivostok, Timur Jauh Rusia.
Pada hari pertama sekolah, Putin memberikan pidato mengenai sejarah perang kepada para siswa. Ia mengatakan Pertempuran Poltova pada 1709, di mana Peter the Great mengklaim kemenangan melawan Kekaisaran Swedia. Ketika itu, Putin menyebutnya sebagai peristiwa "Seven Years' War".
Namun kemudian seperti dimuat
Moskow Times pada Sabtu (4/9), Tolstykh berusaha mengoreksi informasi tersebut. Siswa itu mengatakan, peristiwa itu bukanlah "Seven Years' War", melainkan "Great Northern War" yang berlangsung dari tahun 1700 hingga 1921.
Meski begitu, pengetahuan dan keberanian Tolstykh justru membuat kepala sekolah menegurnya. Bocah itu dianggap kurang ajar karena "menantang" pengetahuan sejarah dan menghina Putin.
Hari berikutnya, jurubicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan pihaknya sangat tidak setuju dengan apa yang telah dilakukan kepala sekolah kepada Tolstykh.
“Kami yakin tidak akan ada yang mengeluarkan anak ini, apalagi anak yang berbakat dan berpengetahuan seperti itu,†ujarnya.
Putin sendiri justru memberikan pujian kepada Tolstykh atas pengetahuannya yang luas mengenai sejarah.
“Mengapa ini harus menyinggung saya? Sebaliknya, itu hanya bisa menyenangkan saya; anak-anak muda tahu sejarah tanah air dengan baik, itu bagus,†kata Putin.
BERITA TERKAIT: