“Ini (TTP) untuk Pakistan, dan ulama Pakistan, bukan Taliban, untuk memutuskan apakah perang TTP itu sah atau tidak dan untuk merumuskan strategi sebagai tanggapan,†kata Mujahid kepada saluran berita Pakistan
Geo News awal pekan ini.
Dia menggarisbawahi kembali sikap Taliban yang tegas menyatakan bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan oleh siapa pun untuk menghancurkan perdamaian negara lain.
Pernyataan ini muncul pada saat TTP disoroti karena bertanggung jawab atas pembunuhan dua tentara Pakistan dalam serangan terhadap sebuah pos tentara di Chamarkand pada Minggu malam kemarin (29/8).
Bukan hanya itu, TTP juga mengakui bahwa mereka telah melakukan serangan lain di lima tempat dan menewaskan sedikitnya 9 tentara Pakistan dalam 24 jam terakhir. Semua serangan itu dilakukan di tanah Pakistan.
Meski begitu, Mujahid dalam wawancara yang sama menjelaskan bahwa pihaknya menentang pembangunan pagar Pakistan di Garis Durand yang membentuk perbatasan yang disengketakan antara Pakistan dan Afghanistan.
“Pemerintah kita, ketika sudah terbentuk, akan menyatakan posisinya di pagar di garis Durand. Namun, orang-orang kami khawatir dan tidak setuju dengan itu. Pagar telah membagi bangsa dan keluarga kita di kedua sisi. Kami ingin memiliki suasana yang tidak memerlukan pagar. Pagar Durand Line tidak dapat diterima oleh orang Afghanistan karena membagi bangsa dan keluarga yang tinggal di atasnya," tegasnya.
Di satu sisi, Pakistan sebenarnya senang dengan Taliban yang kembali berkuasa di Afghanistan. Mereka berharap agar Taliban bisa mengendalikan TTP yang sering berulah di Pakistan.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya.
India Narrative mengabarkan bahwa Taliban justru membebaskan lebih dari 4000 pejuang TTP, termasuk komandannya dari penjara Afghanistan. Salah satu tokoh top TTP yang dibebaskan Taliban adalah Faqir Muhammad yang telah meluncurkan berbagai serangan di Pakistan.
Bukan hanya itu, TTP juga telah menegaskan kesetiannya kapda Taliban setelah berhasil menguasai Afghanistan. TTP juga mengancam Pakistan dan bersumpah untuk membangun sistem Khulafat dan Syariah di Pakistan. Ketua TTP Noor Wali Mehsud menunjukkan kesetiaan kepada "Imarah Islam" Taliban, dan mengatakan Taliban menginginkan sistem Islam serupa di Pakistan.
Hal inilah yang jadi kekhawatiran bagi Pakistan saat ini.
"Pakistan akan menghadapi masalah keamanan dengan Afghanistan yang dikuasai Taliban, terutama dari TTP yang berani dan bangkit kembali", kata seorang analis Pakistan, seperti dimuat
India Narrative.
BERITA TERKAIT: