Laporan tersebut disiarkan
DW pada Kamis (19/8). Dalam laporannya, media Jerman tersebut mengatakan bahwa para militan itu sedang melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk memburu wartawan mereka, yang tak disebutkan namanya.
"Kerabat kedua terluka parah tetapi yang lain dapat melarikan diri," lapor
DW, tanpa memberikan rincian insiden itu.
Direktur Jenderal DW Peter Limbourg mengutuk pembunuhan itu, yang menurutnya menunjukkan bahaya bagi pekerja media dan keluarga mereka di Afghanistan.
"Pembunuhan kerabat dekat salah satu editor kami oleh Taliban kemarin sungguh tragis, dan menjadi saksi bahaya akut yang dialami semua karyawan kami dan keluarga mereka di Afghanistan," katanya.
“Jelas bahwa Taliban sudah melakukan pencarian terorganisir untuk wartawan, baik di Kabul maupun di provinsi-provinsi. Kita kehabisan waktu!" katanya.
"Taliban telah menggerebek rumah setidaknya tiga wartawan DW lainnya," lapor media tersebut.
DW dan organisasi media Jerman lainnya telah meminta pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan cepat untuk membantu staf Afghanistan mereka.
Setelah berhasil merebut Kabul, Taliban telah berjanji untuk memberi kebebasan bagi media dan pengampunan bagi semua lawan mereka.
Namun, sebuah dokumen rahasia PBB yang dilihat oleh
AFP mengatakan mereka mengintensifkan pencarian mereka untuk orang-orang yang bekerja dengan pasukan AS dan NATO.
BERITA TERKAIT: