"Mereka dalam posisi dominan dan sudah siap dari awal. Saya dengar, bekas panglima bilang harusnya penarikan mundur pasukan AS itu di musim dingin, bukan sekarang. Sekarang mereka kuat. Kalau musim dingin dia enggak keluar,†kata Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika UI, Suzie Sudarman kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/8).
Keputusan menarik mundur pasukan AS sebelumnya disampaikan oleh Presiden Joe Biden. Namun bagi Suzie, hal itu bukan sepenuhnya kesalahan Biden, melainkan presiden sebelumnya, Donald Trump yang telah mengeluarkan kebijakan saat masih menjadi presiden untuk menarik mundur pasukannya.
Pada Februari 2020 silam, Trump dan Taliban sempat membuat kesepakatan damai yang berisi bahwa AS akan tarik mundur pasukan. Syaratnya, Taliban harus mengurangi kekerasan dan mau berdialog dengan pemerintah Afghanistan.
"Biden tidak salah. Karena ini kan
template-nya ada dari Donald Trump, yang menetapkan pokoknya 'saya enggak mau tau harus keluar karena harganya sudah terlalu mahal untuk peperangan tersebut, udah triliun dolar'. Sudah 20 tahun lamanya,†katanya.
Di sisi lain, politik domestik di Amerika Serikat tersebut, kata Suzie, akan mempengaruhi para pemilih pemimpin berikutnya, hingga menjadi beban negara untuk melanjutkan kebijakan atau administrasi dari pemerintahan sebelumnya.
Suzie mengatakan, Biden sudah lama tidak sepakat dengan keterlibatan AS terhadap politik di Afganistan. Namun hal itu baru diungkap Trump saat menjadi presiden dan mencabut semua pasukannya dari Afganistan.
“Dia semacam terjebak dalam ucapan-ucapan sebelumnya, tapi Joe Biden dari zaman Obama sudah tidak setuju dengan keterlibatan Amerika di Afganistan. Kebetulan yang menyuarakan dulu Donald Trump, tapi Joe Biden seiramalah,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: