Selain korban jiwa, gempa hari Sabtu (14/8) itu telah mengubah ribuan bangunan menjadi puing-puing dan membuat upaya penyelamatan diwarnai kepanikan menjelang potensi banjir dari badai yang mendekat dan juga menyebabkan sedikitnya 5700 orang terluka di negara Karibia itu, dengan ribuan lainnya mengungsi dari rumah mereka yang hancur atau rusak.
Korban selamat di beberapa daerah terpaksa menunggu di tempat terbuka di tengah panas yang menyengat untuk mendapatkan bantuan dari rumah sakit yang kelebihan beban.
AP melaporkan, kehancuran yang telah terjadi diperkirakan bisa segera memburuk dengan datangnya Tropical Depression Grace, yang diperkirakan akan mencapai Haiti pada Senin malam (16/8) waktu setempat.
Pusat Badai Nasional AS memperingatkan bahwa meskipun Grace telah melemah akibat kekuatan badai tropis pada hari Minggu, badai itu masih menjadi ancaman untuk membawa hujan lebat, banjir, dan tanah longsor .
Gempa bumi melanda bagian barat daya negara termiskin di belahan bumi itu, hampir meratakan beberapa kota dan memicu tanah longsor yang menghambat upaya penyelamatan di negara yang sudah berjuang dengan pandemi virus corona, pembunuhan presiden , dan gelombang kekerasan geng.
Pusat gempa berada sekitar 125 kilometer sebelah barat ibu kota Port-au-Prince, kata Survei Geologi AS, dan gempa susulan terus mengguncang daerah itu pada Minggu (15/8).