Jurubicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price memperingatkan, proses negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang sudah berlangsung sejak April di Wina, Austria tidak dapat berlangsung tanpa batas.
"Pesan kami kepada Presiden Raisi sama dengan pesan kami kepada para pendahulunya... Kami mendesak Iran untuk segera kembali ke negosiasi sehingga kami dapat berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan," ujar Price, seperti dimuat
Reuters, Jumat (6/8).
Price menegakan, Washington akan membela dan memajukan kepentingan nasional dan sekutu-sekutu. Untuk itu, Iran harus mengedepankan solusi diplomatik.
Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Presiden Joe Biden masih menunggu untuk melihat kelanjutan negosiasi di bawah pemerintahan Raisi.
Raisi sendiri telah dilantik sebagai presiden Iran pada Kamis (5/8), menggantikan Hassan Rouhani. Dalam pidato pelantikannya, ia berjanji untuk mengakhiri sanksi AS terhadap Iran.
Sejak AS di bawah pemerintahan Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada Mei 2018, Iran secara bertahap mengurangi kepatuhannya. Itu terjadi ketika Trump memberlakukan banyak sanksi kepada Teheran.
Setelah Biden dilantik, AS berupaya untuk kembali ke JCPOA. Saat ini perundingan secara tidak langsung dengan pemerintahan Biden tengah dilakukan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: